Jumat, 10 April 2020

Komunikasi Jarak jauh? seberapa efektif ?

apa itu komonikasi jarak jauh?
apa bedanya dengan komuniasi langsung?

 sebelum penulis  menyampaikan inti mari kita simak pengertian secara garis besar tentang komunikasi langsung dan tidak langsung......


a. Komunikasi Langsung

Komunikasi langsung merupakan proses komunikasi yang dilakukan secara langsung atau tatap muka. Seperti halnya ketika kita berbicara dengan orang lain tanpa adanya perantara atau media komunikasi sebagai penghantar pesan atau informasi. Itulah yang disebut sebagai komunikasi langsung.

b. Komunikasi Tidak Langsung
Berbeda hal dengan komunikasi langsung. Komunikasi tidak langsung merupakan proses dari suatu komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung alias memerlukan bantuan alat komunikasi yang fungsinya sebagai media komunikasi. Komunikasi tidak langsung ini umumnya menggunakan media perantara sebagai penghantar pesan atau informasi agar sampai ke komunikan atau penerima pesan.
jadi, komunikasi langsung dilakukan dengan jarak pendek alias bertatap muka sedangkan komunikasi tidak langsung dilakukan jarak jauh sesuai dengan kapasitas frekuensi dari media komunikasinya. Sehingga, pengertian di atas merupakan perbedaan antara komunikasi langsung dengan komunikasi tidak langsung ditinjau dari jarak dan media komunikasinya.


seberapa efektifkah komunikasi itu?
mari kita bahas satu-satu, komunikasi jarak jauh tentunya menmerlukan media seperti pengertian diatas, ya kita tau sekarang ini banyak media yang bisa dipakai dengan efektif untuk dapat komunikasi dengan intens .. chatingan bisa, voice note oke... Video call bisa semua jenis untuk konikasi memberikabar kita dengan cepat dengan waktu yang bersamaan.. cukup? bisa jadi cukup bisa jadi tidak... yerus apa yang membedakan dengan komukasi langsung? kita sama-sama bisa mendapatkan informasi yang sama... kita bisa melihat langsung ekpresi yang sama saat komunikasi karena ada video call..
bagaimana menurut kalian dijaman saat ini kita cukupkah berkomunikasi dengan media saja? baik untuk situasi kerja, hubungan atau apapun...
tulis dikolom komentar menurut ada komunikasi mana yang efektif saat memberikan informasi yang pentging namun tidak mendesak???
jika disuruh untuk memilih melaporkan situasi lebih baik langsung atau cukup melalui media?

Rabu, 22 Oktober 2014

GLOBALISASI & KASUSNYA

Pengertian Globalisasi

Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.

Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana bata-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.

Seperti dua mata koin yang berbeda, globalisasi menawarakan keuntungan yang sangat besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara tapi disisi lain ada juga damapak negatif yang ditimbulkan seperti lunturnya budaya luhur karena serbuan budaya baru dari luar.
     DAMPAK GLOBALISASI DI INDONESIA
Bangsa indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi ini, tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi. Beberapa indikator dampak globalisasi yang melanda Bangsa Indonesia diantaranya sebagai berikut :

1.             Dalam Bidang Politik
Penyebaran nilai-nilai politik Barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk demonstrasi yang semakin berani dan semakin bebas tak terkendali dengan kontak fisik sampai terjadinya kerusuhan yang anarkis.
Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah untuk mencapai mufakat dan gotong royong.
Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas
Semakin masyarakat memberikan perhatian akan transparansi, akuntabilitas dan profesionalitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Semakin banyak lahirnya partai politik, organisasi-organisasi di luar pemerintah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu.

2. Dalam Bidang Ekonomi
 Berlakunya konsep kepemilikan modal besar akan semakin kuat dan yang kecil semakin tersingkir.
Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya ditentukan oleh pasar.
Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.
Kompetisi produk dan harga semakin tinggi sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin selektif.

3.Dalam Bidang Sosial dan Budaya
Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi.
Semakin mudahnya nilai-nilai Barat masuk melalui berbagai media cetak dan elektronik yang terkadang ditiru habis-habisan oleh masyarakat.
Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal.
Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, kesetiakawanan sosial dan juga kebersamaan dalam menghadapi kesulitan tertentu.
Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4.Dalam Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa dan hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara yang profesional.
Semakin berkurangnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab tentara dan polisi.
                                                                                                                      
Berikut ini adalah contoh - contoh kasus akibat adanya Globalisasi di Indonesia :

Maraknya kasus cybercrime Indonesia di era globalisasi


Perkembangan Internet dan umumnya dunia cyber tidak selamanya menghasilkan hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingannya antara lain adalah kejahatan di dunia cyber atau, cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di Internet mengubah banyak hal. Seseorang cracker di Rusia dapat masuk ke sebuah server di Pentagon tanpa ijin. Salahkah dia bila sistem di Pentagon terlalu lemah sehingga mudah ditembus? Apakah batasan dari sebuah cybercrime? Seorang yang baru “mengetuk pintu” (port scanning) komputer anda, apakah sudah dapat dikategorikan sebagai kejahatan? Apakah ini masih dalam batas ketidak-nyamanan 
(inconvenience) saja? Bagaimana pendapat anda tentang penyebar virus dan bahkan pembuat virus? Bagaimana kita menghadapi cybercrime ini? Bagaimana aturan / hukum yang cocok untuk mengatasi atau menanggulangi masalah cybercrime di Indonesia? Banyak sekali pertanyaan yang harus kita jawab.
Contoh kasus di Indonesia
Pencurian dan penggunaan account Internet milik orang lain . Salah satu kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang “dicuri” dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, “pencurian” account cukup menangkap “userid” dan “password” saja. Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya “benda” yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunan dibebani biaya penggunaan acocunt tersebut. Kasus ini banyak terjadi di ISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan account curian oleh dua Warnet di Bandung.
Membajak situs web . Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah mengubah halaman web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan mengeksploitasi lubang keamanan. Sekitar 4 bulan yang lalu, statistik di Indonesia menunjukkan satu (1) situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk menjerat cracker ini?
Probing dan port scanning . Salah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan “port scanning” atau “probing” untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache, mail server Sendmail, dan seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci (menggunakan firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang dilakukan sudah mencurigakan. Apakah hal ini dapat ditolerir (dikatakan sebagai tidak bersahabat atau unfriendly saja) ataukah sudah dalam batas yang tidak dapat dibenarkan sehingga dapat dianggap sebagai kejahatan?
Berbagai program yang digunakan untuk melakukan probing atau portscanning ini dapat diperoleh secara gratis di Internet. Salah satu program yang paling populer adalah “nmap” (untuk sistem yang berbasis UNIX, Linux) dan “Superscan” (untuk sistem yang berbasis Microsoft Windows). Selain mengidentifikasi port, nmap juga bahkan dapat mengidentifikasi jenis operating system yang digunakan.
Virus . Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia . Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya. Kasus virus ini sudah cukup banyak seperti virus Mellisa, I love you, dan SirCam. Untuk orang yang terkena virus, kemungkinan tidak banyak yang dapat kita lakukan. Akan tetapi, bagaimana jika ada orang Indonesia yang membuat virus (seperti kasus di Filipina)? Apakah diperbolehkan membuat virus komputer?
Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS (DDos) attack . DoS attack merupakan serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target (hang, crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan. Serangan ini tidak melakukan pencurian, penyadapan, ataupun pemalsuan data. Akan tetapi dengan hilangnya layanan maka target tidak dapat memberikan servis sehingga ada kerugian finansial. Bagaimana status dari DoS attack ini? Bayangkan bila seseorang dapat membuat ATM bank menjadi tidak berfungsi. Akibatnya nasabah bank tidak dapat melakukan transaksi dan bank (serta nasabah) dapat mengalami kerugian finansial. DoS attack dapat ditujukan kepada server (komputer) dan juga dapat ditargetkan kepada jaringan (menghabiskan bandwidth). Tools untuk melakukan hal ini banyak tersebar di Internet. DDoS attack meningkatkan serangan ini dengan melakukannya dari berberapa (puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan) komputer secara serentak. Efek yang dihasilkan lebih dahsyat dari DoS attack saja.
Kejahatan yang berhubungan dengan nama domain . Nama domain (domain name) digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan merek dagang. Namun banyak orang yang mencoba menarik keuntungan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya dengan harga yang lebih mahal. Pekerjaan ini mirip dengan calo karcis. Istilah yang sering digunakan adalah cybersquatting. Masalah lain adalah menggunakan nama domain saingan perusahaan untuk merugikan perusahaan lain. (Kasus: mustika-ratu.com) Kejahatan lain yang berhubungan dengan nama domain adalah membuat “domain plesetan”, yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain. (Seperti kasus klikbca.com) Istilah yang digunakan saat ini adalah typosquatting.
IDCERT ( Indonesia Computer Emergency Response Team). Salah satu cara untuk mempermudah penanganan masalah keamanan adalah dengan membuat sebuah unit untuk melaporkan kasus keamanan. Masalah keamanan ini di luar negeri mulai dikenali dengan munculnya “sendmail worm” (sekitar tahun 1988) yang menghentikan sistem email Internet kala itu. Kemudian dibentuk sebuah Computer Emergency Response Team (CERT). Semenjak itu di negara lain mulai juga dibentuk CERT untuk menjadi point of contact bagi orang untuk melaporkan masalah kemanan. IDCERT merupakan CERT Indonesia.
Sertifikasi perangkat security . Perangkat yang digunakan untuk menanggulangi keamanan semestinya memiliki peringkat kualitas. Perangkat yang digunakan untuk keperluan pribadi tentunya berbeda dengan perangkat yang digunakan untuk keperluan militer. Namun sampai saat ini belum ada institusi yang menangani masalah evaluasi perangkat keamanan di Indonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea Information Security Agency.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Perkembangan Mental Generasi Muda Indonesia

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
        Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
        Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
        Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
        Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
 Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.
REFERENSI :



Kamis, 16 Oktober 2014

Implikasi Teknologi Komunikasi

Implikasi Teknologi Komunikasi dalam Bidang Periklanan

Perkembangan teknologi komunikasi mempunyai dampak besar terhadap aspek-aspek kehidupan kita sehari-hari, perkembangan teknologi komunikasi mempunyai dampak yang sangat besar terhadap dunia advertising/periklanan baik secara global di dunia maupun di negara Indonesia kita sendiri.
Sering kali melihat bagaimana iklan-iklan di dalam media televisi,internet, ataupun media cetak sudah banyak mendapat perubahan yang sangat besar terjadi di dalamnya. Sarana periklanan pada zaman dahulu sangatlah berbanding terbalik dengan apa  yang di tawarkan dalam iklan pada zaman sekarang.

Periklanan (Advertising) merupakan suatu bentuk komunikasi dengan tujuan mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu. Promosi pada umumnya mencakup nama produk atau layanan serta bagaimana produk dan layanan tersebut dapat memberikan manfaat bagi pembeli dalam rangka untuk mengajak calon pembeli yang memiliki potensial untuk membeli atau mengkonsumsi produk tertentu.

Kegiatan promosi atau yang biasa disebut dengan Advertising mempunyai tujuan khusus, yaitu untuk membujuk, mempengaruhi dan menginformasikan serta mengingatkan seorang pengguna (pelangggan) tentang perusahaan ataupun berbagai produk/jasa yang dimilikinya.

Meski iklan digunakan untuk memperkenalkan suatu produk, namun tidak sedikit pembuat iklan yang ingin tayangan iklannya selalu diingat oleh penonton, sehingga mereka membuat iklan dengan cerita-cerita unik dari lucu hingga romantis. Tak lupa mereka menyertakan kalimat-kalimat yang menjadi trade mark bagi produk tersebut, sehingga sekalipun iklan tersebut sudah tidak ada lagi, masih banyak orang yang ingat dengan kalimat tersebut.

Perbandingan Iklan zaman dahulu dan zaman sekarang :
Kita ambil contoh iklan shampoo Sunslik yang berkembang cara mengiklankannya dari zaman dahulu sampai zaman sekarang

                   Iklan Shampo Sunsilk Zaman Dahulu




Iklan Shampo Sunsilk Zaman Sekarang





Dari gambar ini bisa kita lihat perbandinganiklan zaman dahulu dan zaman sekarang yaitu : banyaknya efek –efek fisualisasi yang dikembangkan oleh berkembangnya teknologi terlihat dari warna yang timbul, efek dan jenis tulisan  yang akan menarik perhatian konsumen.
selain itu juga iklan zaman sekarang memperhatikan unsur - unsur lainnya seperti bahasa dalam iklan dituntut mampu menggugah, menarik, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan mengkombinasikan pesan dengan komparatif kepada khalayak dengan demikian struktur kata dalam iklan sebagai berikut :

1. Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
2. Informatif: kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif. Tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3. Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, tentram, menghibur.
4. Bertenaga gerak: komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.
Dalam perkembangan teknologi ini banyak pengaruh positif terhadap periklanan. Dengan adanya televisi yang menayangkan iklan disertai audio dan visual juga video yang membuat iklan tersebut lebih detail dalam penyampain informasi yang lebih jelas. 
selain televisi ada juga internet yang lebih bisa mengakses video iklan yang lebih detail lagi baik itu cara penggunaan dari iklan itu seperti apa maupun informasi tentang iklan itu untuk lebih jelas lagi bisa kita lihat di internet.

Referensi :


Rabu, 08 Oktober 2014

Konglomerasi Media

Teknologi Media Massa

1.   Media massa yang dikuasai Rupert Murdoch.
Rupert Murdoch membangun kerajaan bisnis medianya dengan nama News Corporations, salah satu perusahaan media terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Perusahaan yang dimiliki NewsFOX dan Harper Collins di Amerika Serikat dan BSkyB di Britania Raya. Ia sebelumnya merupakan warga negara Australia, namun kemudian secara resmi menjadi warga negara Amerika Serikat terkait dengan keberadaan bisnisnya di negara Paman Sam tersebut. 

Berikut sejarah perkembangan bisnis media yang dibangun Rupert Murdoch dengan cara mengakuisisi beberapa perusahaan di seluruh dunia yang digabungkan ke dalam induk perusahan News Corporation miliknya.

News Corporation adalah perusahaan publik yang dipegang oleh Rupert Murdoch. Didirikan pada tahun 1979 di Australia, perusahaan ini dipindahkan ke Amerika Serikat pada tahun 1980. Perrusahaan ini memiliki ribuan media massa, seperti pesaing globalnya, General Electric. 

Fox News Channel adalah saluran berita terkini yang dikemas cermat oleh Fox Broadcasting Company. Dirintis oleh Rupert Murdoch, saluran ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1996, dengan bantuan dari CBS, NBC dan ABC. 

20th Century Fox, kependekan dari Twentieth Century Fox Film Corporation, adalah salah satu studio film utama, terletak di Century City, California, Amerika Serikat, persis di barat Beverly Hills. Studio ini merupakan anak perusahaan News Corporation, konglomerat media yang dikuasai oleh Rupert Murdoch. 

Perusahaan ini merupakan hasil dari penggabungan dua perusahaan, Fox Film Corporation didirikan oleh William Fox pada 1914, dan Twentieth Century Pictures, dimulai pada 1933 oleh Darryl F. Zanuck, Joseph Schenck, Raymond Griffith dan William Goetz. 

The Times adalah surat kabar harian yang diterbitkan di Inggris Raya sejak tahun 1785, ketika itu masih dikenal dengan nama The Daily Universal Register. 

Surat kabar ini dan saudaranya The Sunday Times diterbitkan oleh Times Newspapers Limited, yang merupakan bagian dari News International. News International dimiliki secara keseluruhan oleh kelompok News Corporations, yang dipimpin oleh Rupert Murdoch. 

The Times adalah nam asli dari surat kabar ini, dan meminjamkan namanya pada berbagai surat kabar di beberapa penjuru dunai, seperti The New York Times, The Times of India, dan The Irish Times. Untuk lebih khusus, jika diterbitkan untuk daerah di luar UK sebagai London Times. Surat kabar ini aslinya mempergunakan jenis huruf Times New Roman, yang dikembangkan oleh Stanley Morison dari The Times bekerjasama dengan Monotype Corporation yang sudah terkenal akan percetakannya
Jika disimpulkan Inilah beberapa Media Massa yang dikuasai oleh Si Raja Media Ruppert Murdoch.

1. News Limited (Australia)

2. The Sun (inggris)

3. The News World (Inggris)

4. Sky Television (Inggris)

5. San Antonio Express News (Amerika)

6. Supermarket Star (Amerika)

7. New York Post (Amerika)

8. 20th Century Fox (Amerika)

9. Metro Media (Amerika)

10. Star TV (Asia)

11. My Space (Amerika)


2.   Tokoh – tokoh yang menguasai industri media.
·         Disney :
Walter Elias Disney atau lebih dikenal sebagai Walt Disney (lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 5 Desember 1901 – meninggal di Burbank, California, Amerika Serikat, 15 Desember 1966 pada umur 65 tahun) adalah produser film, sutradara,animator, dan pengisi suara berkebangsaan Amerika Serikat. Ia terkenal akan pengaruhnya terhadap dunia hiburan pada abad ke-20. Sebagai ko-pendiri Walt Disney Productions (bersama Roy O. Disney), Disney menjadi salah satu produser film paling terkenal di dunia. seorang penerbit film tersohor di dunia. Perusahaan yang didirikannya, kini dikenal sebagai The Walt Disney Company, kini memiliki pendapatan tahunan sekitar $ 35 miliar.
Disney terkenal sebagai produser film dan showman, dan juga inovator dalam bidang animasi dan desain taman bermain. Ia dan anak buahnya menciptakan berbagai karakter terkenal dunia, seperti Miki Tikus yang disuarakan oleh Disney sendiri. Ia telah memenangkan 26 Academy Awards dari 59 nominasi.

·         MNC group

Hary Tanoesedibjo Si Raja Multimedia Indonesia. Dikenal sebagai bos dari MNC Group Hary Tanoesoedibjo dilahirkan di Kota Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 26 September 1965. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas, ia kemudian memilih masuk ke perguruan tinggi di negara Kanada yaitu Carleton University, Ottawa Kanada. Kemudian setelah menamatkan pendidikan dan mendapatkan gelar Bachelor of Commerce pada tahun 1988, Hary Tanoesoedibjo pun melanjutkan pendidikannya di Universitas yang sama yaitu Carleton University dengan mengambil jurusan magister untuk program Master of Business Administration pada tahun 1989. Hary Tanoesedibjo memang terkenal amat pandai Gelar master of Business Administration hanya ia capai dalam waktu satu tahun saja. 
Di bawah naungan PT Media Nusantara Citra (MNC), tak sampai lima tahun, Hary kemudian berhasil menguasai saham mayoritas di stasiun TV tersebut. Saham MNC sendiri 99,9% dimiliki oleh Bimantara Citra. Sejak memiliki Bimantara, Hary kian agresif di bidang media. Ditambah lagi, Hary mempunyai kemampuan menentukan perusahaan-perusahaan media mana yang berpotensi untuk berkembang. Selain itu, banyak orang mengakui, kunci sukses Hary terletak pada kemampuannya menata kembali perusahaan yang sudah kusut alias bermasalah. Ini terbukti ketika pria yang kabarnya pernah tidak naik kelas di masa SMA ini membenahi Bimantara yang terbelit utang.
Sebelumnya, Bimantara juga memiliki stasiun radio Trijaya FM. 

Belakangan, untuk menambah eksistensinya dalam dunia media, Bimantara juga menerbitkan media cetak. Sampai saat ini ada majalah, tabloid, dan koran yang bergabung di bawah bendera Grup Bimantara. Ada majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie, dan pertengahan 2005 lalu menerbitkan harian Seputar Indonesia. Ke depan, MNC diproyeksikan menjadi perusahaan subholding yang bertindak sebagai induk media penyiaran di bawah Grup Bimantara. MNC juga bakal menjadi rumah produksi yang akan memasok acara-acara ke RCTI, TPI, Global TV, dan semua jaringan radionya. Selain itu, MNC akan membangun jaringan radio nasional di seluruh wilayah Tanah Air. Hary telah membuktikan kemampuannya membangun dinasti bisnis, dengan nilai aset US$ 7,2 miliar. Kinerja bisnis cemerlang itu ia lakukan hanya dalam tempo 14 tahun.

·         Transcorp
Langkah bisnis anak usaha CT Group makin mantap di bisnis hiburan dan media. Dengan melakukan sejumlah konsolidasi dan akuisisi, perusahaan ini tidak mau kalah dari saingannya yaitu MNC Group dan Viva Group. Selain memiliki bisnis media, perusahaan milik Chairul Tanjung ini juga berencana membangun 20 Trans Studio di Indonesia.
Sulur bisnis Chairul Tanjung, pemilik CT Corp makin panjang. Terakhir, perusahaan ini melalui anak usahanya Trans Airways membeli 10,88% saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) seharga Rp 620 per saham.
Trans Airways bukanlah satu-satunya anak usaha CT Corp. Perusahaan yang sebelum 1 Desember 2011 bernama Para Group ini juga memiliki sejumlah anak usaha di bidang penyiaran televisi, perdagangan ritel, dan hotel.
Di bisnis penyiaran televisi, CT memiliki perusahaan bernama Trans Corp yang membawahi Trans TV dan Trans 7. Sedangkan di bidang ritel, CT memegang lisensi Carrefour di Indonesia.
·         Nex media
Pada tahun 1983, Emtek didirikan oleh Eddy Kusnadi Sariaatmadja sebagai perusahaan layanan komputer pribadi dan pernah menjadi distributor produk Compaq di Indonesia.
Bisnis Emtek berkembang pesat. Emtek menguasai Surya Citra Media (induk SCTV) melalui PT. Abhimata Mediatama sejak 2001. Pada 2008, SCM dikuasai langsung oleh Emtek.[1]
Pada 1 Agustus 2004, Emtek bersama PT Mugi Rekso Abadi mendirikan stasiun televisi lokal Jakarta yakni O Channel yang memfokuskan siarannya di wilayah Jabodetabek. Dan pada tahun 2009, Kepemilikan O Channel telah 100 persen dimiliki oleh Emtek.
Pada 1 Agustus 2010, Emtek meluncurkan rumah produksi Screenplay Productions.
Pada 13 Mei 2011, Emtek resmi membeli saham Indosiar Karya Media (induk Indosiar) 27,24% dari PT. Prima Visualindo. Pada akhir penawaran tender wajib, Emtek resmi menguasai Indosiar dengan saham 84,77%.[2]
Pada 23 November 2011, Emtek berhasil meluncurkan televisi berlangganan bermerek Nexmedia. Nexmedia sendiri adalah televisi berlangganan yang bisa dipasang denganantena televisi biasa.[3]
Pada 6 Mei 2013, Emtek resmi bergabung dengan Indosiar Karya Media dengan penggabungan inilah yang menyebabkan perusahaan ini menguasai SCTV dan Indosiar yang diperusahaan oleh Surya Citra Media.

·         Kompas & gramedia group
Kompas Gramedia, disingkat KG, adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang media massa yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1965 Oleh P.K. Ojong dan Jakob Oetama.
Pada tahun 1980-an perusahaan ini mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, KG memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Pada tahun 2005, perusahaan ini mempekerjakan sekitar 12.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
3.  Praktisi public relations atau hubungan masyarakat sebelumnya hanya terbatas pada media-media fisik dan offline. Press release dan pesan korporat lainnya disampaikan kepada public dengan bantuan wartawan atau perantara lainnya. Penyampaian pesan untuk membangun citra korporat menjadi sangat bergantung kepada pihak ketiga yang menjadi penghubung antara praktisi dengan publik sasarannya. Selama sekian lama teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan terus berkembang. Pilihan bertambah dan teknologi untuk menuju masyarakat tidak lagi hanya saluran-saluran fisik dan offline.
Kemudahan akses internet membuat penggunanya semakin meluas di masyarakat. Semakin banyak interaksi sosial terjadi secara online sebagai akibat dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Semakin banyaknya pengguna dan interaksi di dunia maya membuat praktisi public relations harus dapat membaca cepat peluang strategis ini. Praktisi harus dapat dengan segera mengekspansi pekerjaannya, tidak hanya di ranah fisik tetapi juga dunia maya. Bahwa publik bukan hanya lagi orang-orang yang terlihat secara fisik namun juga orang-orang yang hidup di dunia maya. Bahwa dunia yang harus mereka persuasi telah berekspansi dalam ruang cyber. Seorang praktisi public relations yang baik haruslah pandai membaca dinamika di masyarakat termasuk migrasi besar-besaran interaksi ke dunia maya.
Saat ini, ekspansi ke dunia maya sudah tidak dapat dielakkan lagi. Praktisi public relations mutlak memerlukan saluran-saluran online dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini dapat dinilai sebagai bentuk determinisme teknologi terhadap bidang public relations. Perkembangan teknologi dan penggunaan internet telah memaksa korporasi turut bergabung dalam dunia maya yang dibangun bersama masyarakat. Jika ingin pesan-pesan dan pembentukan citra di masyarakat berjalan dengan baik, saluran-saluran di dunia maya sangat diperlukan. Korporasi tidak dapat mengelak, sebab mengelak berarti tertinggal. Tertinggal karena telah gagal membangun citra yang utuh di hadapan publik. Pembangunan citra yang hanya berhasil pada public secara fisik, tidak mengikutsertakan yang maya berarti hanya membangun citra pada sebelah mata publik saja. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dunia telah berekspansi adalah sebuah kenyataan yang tidak terbantahkan.
Ekspansi dunia ke dunia maya sebagai akibat deterministik dari perkembangan teknologi setidaknya memiliki 3 implikasi bagi bidang public relations. Yang pertama adalah tambahan saluran, yang kedua adalah tambahan manfaat dan yang terakhir adalah tambahan keuntungan. Namun, seperti sebuah lingkaran, teknologi yang deterministik pada tahap selanjutnya kemudian dikendalikan oleh konstruksi manusia atasnya agar teknologi kembali berfungsi sesuai keinginan manusia. Dalam konstruksi ini, dibutuhkan kecermatan. Sebab, pemanfaatan teknologi dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi praktek public relations.
Pertama, sebagai tambahan alat, ekspansi wilayah pekerjaan bagi praktisi public relations bisa jadi hanyalah berarti bahwa saluran untuk membangun citra menjadi bertambah variatif. Berbagai saluran lama yang telah ada seperti media cetak dan tatap muka bukan berarti hilang sama sekali. Saluran-saluran lama masih tetap diperlukan untuk membangun citra di mata public secara fisik. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah seberapa penting saluran baru ini untuk diperhatikan dan dikembangkan. Perkembangan teknologi dan penggunaannya yang semakin hari semakin terlihat signifikansinya dalam kehidupan masyarakat perlu diperhatikan. Dunia maya menjadi sangat penting bagi kehidupan masyarakat saat ini, bahkan tidak hanya masyarakat urban, sebab jaringan internet sudah dapat diakses hingga ke pelosok. Kecepatan arus informasi, kepercayaan dan ketergantungan masyarakat pada dunia maya menjadi peluang bagi pembangunan citra korporat. Sekaligus dapat pula menjadi ancaman apabila tidak dikelola dengan cermat. Kebebasan setiap orang untuk berbicara dan menyebarkan isu di dunia maya juga menambah deretan peluang yang dapat menjadi ancaman bagi citra korporat bila praktisi public relations mereka tidak cermat menangani.
Kedua, sebagai tambahan keuntungan hadirnya dunia maya membuat pembangunan citra tidak lagi tergantung kepada pihak-pihak ketiga. Praktisi dapat mendekati publik secara langsung. Bahkan di dunia maya, setiap orang seolah diraih secara personal melalui akun-akun pribadi mereka meskipun sesungguhnya pesan dikirimkan secara masal. Efek maya yang kabur antara interpersonal dan massa ini adalah salah satu keuntungan cyber public relations jika dibandingkan dengan physical public relations dan offline public relations. Publik dibuat memiliki kedekatan psikologis dengan korporat melalui hubungan-hubungan yang maya. Kedekatan psikologis dan interpersonal yang lebih menyentuh ini adalah hal yang sangat sulit dilakukan sebelumnya, mengingat ada begitu banyak orang yang harus dirangkul. Padahal, pergeseran jarak menjadi interpersonal dan banyaknya sentuhan psikologis serta perasaan membuat citra lebih mudah dibangun. Kepercayaan publik menjadi lebih tinggi ketika mereka merasa seolah-olah didekati secara interpersonal oleh korporasi.
Batas ruang dan waktu juga tidak lagi menjadi penghalang bagi hubungan publik dan korporasi. Akses internet 24 jam dari seluruh belahan dunia dapat digunakan oleh siapa saja untuk berkomunikasi mengenai apa saja. Arus informasi menjadi sangat cepat dan terus menerus berlangsung. Hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi praktisi public relations untuk terus menyebarkan informasi korporat, mendekati publik dan membangun citra. Tidak sedetik pun terjadi kevakuman yang dapat membuat isu-isu buruk berkembang luas. Tidak perlu menunggu pagi hari untuk menunggu press release terbit di koran, dalam hitungan detik atau bahkan saat kejadian, praktisi public relations dapat membuat live report nya sendiri.
Ketiga adalah tambahan tanggungjawab. Meluasnya publik yang harus ditangani dan banyaknya potensi keuntungan tentunya melahirkan tanggungjawab yang lebih besar. Kejelian membaca situasi dan dinamika sangat diperlukan karena offline dan online public tentunya membutuhkan strategi pendekatan yang berbeda. Kesigapan dalam menangani isu juga sangat diperlukan sebab tidak adanya batas ruang dan waktu membuat praktisi public relations harus ikut tetap terjaga seperti dunia maya itu. Tertidur, lepas monitor dan respon lambat akan membuat citra yang buruk bagi korporasi. Sebab, dunia maya tidak pernah tidur, dunia maya memiliki banyak tuntutan dari segi kecepatan dan akurasi. Praktisi public relations harus siap mengikuti ini demi korporasinya. Kemampuan menggunakan berbagai fasilitas di dunia maya juga menjadi sangat penting agar citra yang terbangun adalah korporasi masa kini yang ‘melek’ teknologi dan canggih. Di samping tetap menjalankan offline dan physical public relations, cyber public relations akan menjadi tambahan beban pekerjaan dan tanggungjawab bagi bidang public relations.
Efek deterministik dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah mewajibkan adanya cyber public relations sayang sekali justru sering menjerumuskan korporasi pada citra yang memburuk. Terbuai dengan keuntungan dan tambahan alat membuat banyak korporasi hanya ikut bergabung dan memiliki akun-akun di dunia maya tanpa memiliki kemahiran dan tanggungjawab dalam pengelolaannya. Hal ini justru membuat citra perusahaan terlihat lambat dalam menanggapi isu, tidak memiliki kontinuitas dalam penggunaan teknologi dan sebagainya. Praktisi public relations yang cerdas dan cermat akan menghalau efek deterministik ini dan menemukan cara untuk mengkonstruksi teknologi dan memanfaatkannya untuk kepentingan pekerjaannya membangun citra korporasi.
4.   Banyak masyarakat Indonesia yang bergantung dengan media massa untuk hanya mencari sebuah hiburan ataupun untuk memenuhi kebutuhanya. Dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan jasa media massa. Untuk sebagian pebisnis, dalam pandangan mereka itu merupakan salah satu peluang untuk meraup keuntungan yang menjanjikan. Maka tak heran dengan selalu bertambahnya media massa di Indonesia, dalam percetakan, pertelevisian ataupun radio. Dalam bidang pertelevisian, selain TVRI sebagai stasiun pertama yang berdiri di Indonesia yaitu pada tanggal 24 Agustus 196. terdapat 11 (sebelas) stasiun televisi lainya, Sebelas televisi ini ternyata dikuasai beberapa grup pemilik seperti MNC yang menguasai MNC (tadinya TPI), Metro TV, Global TV dan RCTI. Transcorp/Grup Para menguasai Trans TV dan Trans 7, kemudian Bakrie Group menguasai ANTV dan TV One , SCTV dan IVM (Indosiar Visual Mandiri) dikuasai kelompok yang sama, disamping TVRI serta Space Toon yang punya ijin siaran nasional, namun saham kepemilikan space toon kini telah di beli oleh perusahaan swasta dan berganti nama menjadi NET. Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel. Seperti tidak mau kalah dengan pertelevisian, radiopun mengalami kemajuan walaupun tidak sepesat televisi. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta. Perkembangan industri dan bisnis penyiaran juga telah mendorong tumbuh pesatnya bisnis rumah produksi (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999, jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Pada tahun 2003, bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan jumlah televisi swasta. Kebutuhan TV swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH local. dalam bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya.
Jadi Korporasi media massa di Indonesia ada 3, yaitu :
a. Media cetak 
b. Media penyiaran
c. New media, sebuah media yang memfasilitasi interaksi antar pengirim dan penerima identik dengan teknologi yang memanfaatkan internet, sehingga memunculkan suatu istilah baru yang sering disebut dengan jurnalisme online.
Gaya hidup yang serba instan membuat masyarakat tidak memiliki lagi waktu luang untuk sekadar membaca koran atau pun menonton televisi. Peluang inilah yang dilihat sebagai selera pasar bagi pemilik media. Para pemilik media mulai membuat afiliasi bagi medianya. Akhirnya muncullah media online yang sebenarnya merupakan korporasi dari media cetak maupun media penyiaran yang telah ada sebelumnya.
Meskipun tidak semua media online merupakan hasil korporasi media, namun tidak dapat dipungkiri jika kehadiran media online yang berafiliasi dengan media lain memang lebih banyak bila dibandingkan dengan yang tidak. Media online yang berdiri sendiri antara lain adalah lintas.me.
Sedangkan yang berafiliasi dengan media lain terdapat kompas.com, metrotvnews.com, tempo.com dan masih banyak lagi. Indonesia memiliki jumlah stasiun radio dan TV terbesar kedua setelah Cina. Negeri ini punya satu TV publik, 10 TV swasta nasional, 70 TV swasta lokal, dua TV kabel, satu TV satelit dan lebih dari 1.800 stasiun radio.

5.  Di era globalisasi ini, kebutuhan akan informasi yang cepat menjadi sangat penting bagi masyarakat. Media massa merupakan bentuk komunikasi massa yang mampu menyediakan kebutuhan akan informasi yang cepat mengenai apa yang terjadi. Media sebagai bagian dari komunikasi massa memegang posisi penting dalam masyarakat dimana menurut Lasswell dan Wright, komunikasi massa memiliki fungsi sosial sebagai surveillance, korelasi dan interpretasi, transmisi budaya dan sosialisasi, serta sebagai media hiburan.
Peranannya yang penting inilah yang membuat industri media massa berkembang sangat pesat dan membuat media massa tidak hanya sebagai sebuah institusi yang idealis, seperti misalnya sebagai alat sosial, politik, dan budaya, tetapi juga telah merubahnya menjadi suatu institusi yang sangat mementingkan keuntungan ekonomi. Sebagai institusi ekonomi, media massa hadir menjadi suatu industri yang menjanjikan keuntungan yang besar bagi setiap pengusaha.
Oleh karena itu, jelas adanya oligopoli media, yang mengarahkan terciptanya monopoli media massa yang mengancam hak publik dalam mengakses informasi, sebab perusahaan media massa dikendalikan para pemilik modal dan digunakan untuk mengeruk keuntungan. Konsentrasi media yang terjadi dikhawatirkan membawa sejumlah dampak negatif, tidak hanya pada perkembangan kelangsungan sistem media di Indonesia, melainkan juga dampak pada isi atau konten yang disampaikan kepada masyarakat. Adanya konsentrasi media massa juga dapat mengakibatkan homogenitas pemberitaan dan informasi akibat dari diversifikasi media, yaitu proses penganekaragaman usaha ekonomi sosial yang dilakukan oleh suatu industri atau pelaku produksi media .
Sudut pandang yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana peran pemilik media dari segi ekonomi politik terhadap media massa dapat dengan menggunakan pandangan dari teori ekonomi politik. Teori Ekonomi-politik merupakan sebuah teori yang berangkat dari pendekatan kritis yang muncul sebagai respon terhadap akselerasi kapitalisme.
Faktor kepemilikan media tersebut menyebabkan isu ekonomi politik media memiliki konsekuensi:
a.   Homogenisasi
Homogenisasi dapat diartikan sebagai : “Financial pressures ands other forces lead all media products to becom similar, standard and uniform” atau penyeragaman bentuk tayangan atau program.
b.  Agenda setting
Merupakan upaya media untuk membuat pemberitaan tidak semata-mata menjadi saluran isu dan peristiwa melainkan ada strategi dan kerangka yang dimainkan media sehingga pemberitaan memiliki nilai lebih yang diharapkan oleh media.
c.   Hegemoni Budaya
Merupakan pandangan bahwa telah terjadi dominasi oleh salah satu kelas di masyarakat atas kelas-kelas lainnya. Hegemoni budaya mengidentikasi dan menjelaskan dominasi dan upaya mempertahankan kekuasaan, metode yang dipakai mereka yang berkuasa atas kelas-kelas yang subordinat untuk menerima dan mengadopsi the ruling- class values. Contoh: konsumerisme, budaya Jawa, dan Islam
Karena kepentingan ekonomi media massa yang sudah berkembang, maka pers akan berubah tidak lagi menjadi pers yang idealis karena ada cempur tangan pemilik media yang akan menjadi gatekeeper utama menentukan informasi dan opini “pilihan” untuk diterima oleh masyarakat luas. Hal ini akan membuat informasi yang sampai ke masyarakat telah diatur sedemikian rupa tanpa disadari dan menjadi tidak seimbang. Selain itu, perkembangan industri yang berkiblat pada perkembangan di dunia barat dan masuknya modal asing dalam kepemilikian konsolidasi media akan mampu membawa masuk budaya barat ke delam masyarakat melalui isi yang ditampilkan oleh media sehingga dapat berakibat pada penjajahan budaya di masyarakat. Kepemilikan silang media yang bisa memicu adanya monopoli media massa yang pada akhirnya akan mengakibatkan soal hegemoni dan dominasi perusahaan media besar terhadap opini serta kebenaran yang dibentuk. Perluasan kepemilikan akan berpengaruh terhadap budaya yang berkembang di masyarakat karena industri ekonomi media yang besar berasal dari dunia barat.
Semua itu tidak terlepas dari adanya agenda setting dan framing yang dilakukan media massa yang disesuaikan dengan kepentingan pemiliknya. Hal tersebut bertentangan dengan fungsi utama jurnalisme media, yakni menyampaikan kebenaran publik, bukan kebenaran subyektif pemilik media atau pasar yang sifatnya sensasional. Kenyataan menunjukkan, keterlibatan media dalam membentuk suatu opini publik adalah sebuah kekuatan tersendiri yang dimilikinya dan itu sangat berpengaruh dalam tatanan kehidupan di masyarakat.
Konglomerasi media dimana pemilik media besar yang memiliki beragam jenis media massa dapat secara terus menerus menyampaikan informasi walaupun informasi tersebut sarat dengan kepentingan ekonomi dan politik tertentu.


Referensi :